Meski persembahan ini tak begitu indah
inilah sebuah persembahan apa adanya
pada yang dicinta
Simfoni mengalir merasuki kalbu
daun berwarna kemerahan jatuh bergulir-gulir
melayang di udara sebentar saja
lalu jatuh ke tanah
Sinar mentari berubah jingga
di antara pepohonan yang tak lagi berbunga
sebuah simfoni lain hadir
dengan melodi yang berbeda
Musim apa ini?
Musim gugur? Semi? Atau musim cinta?
Ah, entahlah
kehadiranmu menjadikannya berbeda
kelahiranmu adalah sebuah anugerah dan kegembiraan
tangis pertamamu adalah harapan terbesar mereka
Musim gugur yang dingin dan sepi
berubah menjadi semarak dan suka cita
canda tawamu lahir ke dunia
bersama tubuh kecil mungil yang mulai belajar menggapai benda
Tahukah kau?
Saat itu tersimpan doa dalam hati
kedua orang tuamu tak henti memuji Tuhan
karena telah diberi titipan berharga sepertimu
Ketika kau beranjak dewasa
kau mulai nakal
ibumu mulai resah, mencarimu jika kau bermain terlalu jauh dari rumah
ayahmu sering marah, karena kau malas belajar
Tahukah kau?
Itu tanda kasih sayang mereka
ketika kau besar nanti
kau pasti akan mengerti
Kini kau telah dewasa
sudah mengerti apa arti cinta
Ingatlah tangis pertamamu
ketika musim gugur mulai menyatu dengan kalbu
jika kau ingat itu
pejamkan mata, rasakan kasih sayang mereka yang sangat besar padamu
Kaulah pria musim gugurku
sudah lama kutulis sajak dan puisi tentangmu
mengapa baru kini kau datang, cintaku?
No comments:
Post a Comment